Ucapan Terimakasih kepada : Ketua & Anggota KPU RI, KPU Kab/kota, PPK &PPS Se-Provinsi DKI Jakarta, Gubernur Prov. DKI Jakarta, DPRD Prov. DKI Jakarta Sekretaris Daerah Prov. DKI Jakarta, Penilai Pemilu Award, Kapolda Metro Jaya,Pangdam Jaya, Bawaslu Prov. DKI Jakarta, Bakesbangpol Provinsi DKI Jakarta, Dinas Dukcapil Prov. DKI Jakarta, Kanwil DKI Jakarta Kemenkumham, Satpol PP Prov. DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Pusat, Walikota Kota Administrasi Jakarta Barat, Walikota Kota Administrasi Jakarta Selatan, Walikota Kota Administrasi Jakarta Timur,Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Binmas Polsek Metro Gambir, Koramil Gambir Kodim Jakarta Pusat Lurah Gambir Jakarta Pusat, PPUA Penca, PWI Prov. DKI Jakarta, DPD Prov. DKI Jakarta Partai Nasional Demokrasi, DPD Prov. DKI Jakarta Partai Kebangkitan Bangsa , DPD Prov. DKI Jakarta Partai Keadilan Sosial, DPD Prov. DKI Jakarta PDI-Perjuangan, DPD Prov. DKI Jakarta Partai Golongan Karya, DPD Prov. DKI Jakarta Partai Gerindra, DPD Prov. DKI Jakarta Partai Demokrat, DPD Prov. DKI Jakarta Partai Amanat Nasional, DPD Prov. DKI Jakarta Partai Persatuan Pembangunan, DPD Prov. DKI Jakarta Partai Hati Nurani Rakyat, DPD Prov. DKI Jakarta Partai Bulan Bintang, DPD Prov. DKI Jakarta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Media

Selasa, 11 Februari 2014

ANTISIPASI PENGAMAN PEMILU 2014

 Jakarta, kpu.go.id—Pemilihan Umum merupakan sarana Untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

POLRI selaku pelindung, pengayon dan pelayanan masyarakat serta aparat penegak hukum yang profesional melalui pelaksanaan yang diberi nama “Mantap Brata 2014” bertugas mengamankan Pemilu 2014 agar dapat berjalan lancar, tertib dan aman. Agar tugasnya berjalan efektif, efesien dan akuntabel perlu adanya pelatihan secara terpadu.


Pelaksanaan simulasi pengamanan Pemilu tahun 2014 melibatkan personil gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat dan anggota Polsek serta Pengamana Dalam KPU.

Diawali sterilisasi oleh pihak Pamdal dibantu anggota Kepolisian di pintu utama depan gerbang kantor KPU, bagi siapapun tamu yang akan memasuki kantor terlebih dahulu diperiksa, terutama yang membawa tas atau barang-barang. Pemeriksaan kembali dilakukan bagi tamu yang akan menghadiri rapat pleno oleh pihak Pamdal dan Anggota Kepolisian di pintu gedung yang akan menuju ke lantai II.

Gambaran kegaduhan simulasi di ruang rapat utama lantai II tempat Komisioner KPU RI dan Sekjen KPU melaksanakan rapat sidang pleno penetapan  hasil suara pemilu legislatif 2014, dimana pada saat sidang berlangsung dan dilakukan pembacaan hasil dari KPU Provinsi ada perwakilan partai politik “XX” melakukan protes dan menganggap penghitungan tersebut tidak sah dan meminta penghitungan ulang, situasi memanas saat pimpinan rapat mulai membacakan hasil suara di KPU Provinsi “YY”, yang dianggap tidak sesuai dengan hasil yang sebenarnya, sehingga terjadi aksi protes dengan membuat suasana gaduh dan mengutarakan kata-kata yang tidak senonoh yang ditujukan kepada komisioner KPU.

Usai simulasi Wakapolda Jarno mengatakan latihan ini bagian dari kesiapan Polda Metro Jaya untuk mengamankan pemilu 2014, perintah pimpinan kita harus siap.

Ada delapan kesiapan yang harus disiapkan, salah satunya siap lawprof adalah bagian simulasi. Yang perlu kita pahami bahwa latihan ini adalah mengasah kemampuan, mengasah kemampuan dalam rangka menjaga profesionalisme itu yang pertama.

Yang kedua kita mengajarkan melatih anggota untuk mengenali lebih awal karateristik objek yang akan diamankan, mulai dari KPU kemudian Bawaslu, MK dan DPR, karateristik kerawanan apa yang kemungkinan-kemungkinan terjadi selama pemilu 2014. “Kalau di KPU misalnya pada saat ada tahap-tahap yang rawan terkait dengan sidang pleno penetapan hasil pemilu legislatif, sidang pleno penetapan pemilu presiden, inilah yang akan kita lakukan apabila terjadi kegiatan-kegiatan rawan itu yang kita lakukan pengamanan,” ungkap Jarno.

Simulasi seperti itu bertujuan untuk menanamkan kepada anggota-anggota, supaya mereka betul-betul sejak dini sudah tahu persis apa yang harus dilakukan di KPU kalau ada gangguan, termasuk sterilisasi berbagai ancaman bom atau ada benda yang dicurigakan.

Pada simulasi ini diterjunkan 450 orang, sedangkan anggaran jadi satu kepada anggaran pemilu yang diberikan kepada Polda Metro Jaya secara transparan, dengan pagu anggaran untuk pengamanan pemilu dengan pengajuan 203 milyar tetapi disetujui 107 milyar.

“Evaluasi latihan hari ini cukup bagus, karena ancaman rill yang kira-kira terjadi di KPU seperti itu, kejadian-kejadian seperti itu juga pernah terjadi ketika penetapan partai politik, ada riak-riak kecil yang ribut seperti itu,” pungkas Jarno di akhir acara. (dosen. FOTO KPU/dosen/hupmas)
sumber:www.kpu.go.id