Jakarta, kpu.go.id-
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik secara simbolis
meluncurkan surat suara ke luar negeri untuk Pemilu Anggota DPR RI Tahun
2014. KPU sendiri telah membuat skala prioritas managemen produksi dan
distribusi surat suara, dalam hal ini, luar negeri menjadi prioritas
meliputi 130 titik Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).
Hal tersebut dilakukan Husni, Rabu (12/2/2014), di
PT. Gelora Aksara Pratama, Jl. H. Baping Raya 100, Jakarta. Hadir pada
peluncuran tersebut Ketua Kelompok Kerja (Pokja) PPLN Wahid Supriyadi,
Direktur PT GAP Raja Hutauruk, Pejabat di Sekretariat Jenderal (Setjen)
KPU dan diliput oleh wartawan media cetak dan elektronik.
Menurut
Husni, surat suara yang dikirim ke luar negeri sudah dilakukan
beberapa hari yang lalu dan baru dilakukan secara simbolik pada hari
ini.
“Kita ingin informasi ini bisa
terbuka, sehingga masyarakat tahu proses pengiriman surat suara luar
negeri sudah siap. Sehingga tidak ada lagi pertanyaan bagaimana
fasilitasi pemilu di luar negeri, apakah menjadi prioritas atau tidak,
karena sejak awal KPU sudah memprioritaskannya,” pungkas Husni.
Ada
tiga jenis pelayanan pemungutan suara di luar negeri. Pertama, cara
konvensional dengan membuka Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada hari
pemungutan suara.
Kedua, menggunakan
metode pengiriman melalui pos, baik proses kirim dan baliknya. KPU juga
telah menyiapkan perangko untuk pengiriman baliknya.
Ketiga,
menggunakan metode dropbox yang dikhususkan pada daerah-daerah
konsentrasi tempat tinggal pemilih di luar negeri. “Jadi KPU akan
memetakan mana saja daerah-daerah yang memakai dropbox dan yang
dilayani dengan pos,” kata Husni.
Untuk
mengantisipasi kecurangan terhadap metode dropbox, KPU telah bekerja
sama dengan kepolisian untuk pengamanan pemilu di luar negeri.
“Seperti
di Malayasia, Arab Saudi, Hongkong dan Singapura pihak kepolisian
dilibatkan untuk pengamanan. Para saksi juga di fasilitasi untuk ikut
dalam mobilisasi dropbox dan semua dilakukan secara transparan,” tandas
mantan Anggota KPU Provinsi Sumatera Barat.
Ketua
Kelompok Kerja (Pokja) PPLN Wahid Supriyadi dalam sambutannya
memaparkan, tingkat partisipasi pemilih di luar negeri pada Pemilu 2009
lalu hanya sebesar 23 persen. Salah satu penyebab rendahnya tingkat
partisipasi masyarakat adalah hari pemungutan suara yang bukan
merupakan hari libur di negera tersebut. Atas dasar itu, PPLN telah
membuat usulan kepada KPU, dan sekarang untuk pemilihan di luar negeri
diselenggarakan mulai dari 30 maret – 6 April 2014.
“Jadi
masing-masing PPLN diberikan kebebasan untuk memilih tanggal yang
jatuh pada hari libur dan dilakukan selama satu hari,” paparnya.
Selain
itu, ketua dan anggota pengurus PPLN sebagian besar dipegang oleh
masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menjaga independensi pemilu di luar
negeri. “Jadi boleh dikatakan, pemilu era reformasi benar-benar tidak
ada campur tangan dari perwakilan,” lanjutnya.
Sementara
itu, Raja Hutauruk dalam laporannya mengatakan, surat suara yang
dikerjakan oleh PT. GAP sebanyak 46 Juta dan sudah selesai 10 juta
(23%). Kemudian yang sudah didistribusikan sebesar 1,9 juta (4%), serta
proses finishing surat suara yang baru mencapai 8,6 juta eksemplar
(19%).
Acara dilanjutkan dengan serah
terima surat suara luar negeri dari Ketua KPU kepada Ketua Pokja PPLN,
serta ditutup dengan pemecahan kendi. (ook/red. FOTO KPU/ook/hupmas)
sumber:www.kpu.go.id
|