Ucapan Terimakasih kepada : Ketua & Anggota KPU RI, KPU Kab/kota, PPK &PPS Se-Provinsi DKI Jakarta, Gubernur Prov. DKI Jakarta, DPRD Prov. DKI Jakarta Sekretaris Daerah Prov. DKI Jakarta, Penilai Pemilu Award, Kapolda Metro Jaya,Pangdam Jaya, Bawaslu Prov. DKI Jakarta, Bakesbangpol Provinsi DKI Jakarta, Dinas Dukcapil Prov. DKI Jakarta, Kanwil DKI Jakarta Kemenkumham, Satpol PP Prov. DKI Jakarta, Walikota Kota Administrasi Jakarta Pusat, Walikota Kota Administrasi Jakarta Barat, Walikota Kota Administrasi Jakarta Selatan, Walikota Kota Administrasi Jakarta Timur,Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Binmas Polsek Metro Gambir, Koramil Gambir Kodim Jakarta Pusat Lurah Gambir Jakarta Pusat, PPUA Penca, PWI Prov. DKI Jakarta, DPD Prov. DKI Jakarta Partai Nasional Demokrasi, DPD Prov. DKI Jakarta Partai Kebangkitan Bangsa , DPD Prov. DKI Jakarta Partai Keadilan Sosial, DPD Prov. DKI Jakarta PDI-Perjuangan, DPD Prov. DKI Jakarta Partai Golongan Karya, DPD Prov. DKI Jakarta Partai Gerindra, DPD Prov. DKI Jakarta Partai Demokrat, DPD Prov. DKI Jakarta Partai Amanat Nasional, DPD Prov. DKI Jakarta Partai Persatuan Pembangunan, DPD Prov. DKI Jakarta Partai Hati Nurani Rakyat, DPD Prov. DKI Jakarta Partai Bulan Bintang, DPD Prov. DKI Jakarta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Media

Jumat, 30 Januari 2015

3 Siklus Sosialisasi dan Parmas Dalam Pemilu


Jakarta, kpu.go.id- Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, mendesain strategi sosialisasi dan partisipasi masyarakat (parmas) dalam pemilihan umum (pemilu) yang dibagi ke dalam 3 (tiga) siklus program. Ketiga siklus tersebut yakni, sebelum, masa pelaksanaan, dan pasca pemilu.

“Sosialisasi pemilu akan kita rancang ke dalam 3 tahapan, yakni, pre-electoral period, electoral period, dan post electoral period. Sehingga, proses pendidikan pemilh ini akan terus berjalan walaupun ada dan tidak ada pemilu,” terang Komisioner KPU Sigit Pamungkas, Kamis (29/1).

Hal tersebut dijelaskan Sigit saat acara workshop penyusunan grand design sosialisasi dan peningkatan partisipasi masyarakat yang melibakan 33 Anggota KPU Provinsi divisi sosialisasi seluruh Indonesia di gedung KPU RI, Jl. Imam Bonjol No. 29, Jakarta.

Target yang ingin dicapai oleh KPU RI dalam program sosialisasi dan parmas itu bukan hanya terpaku dalam kuantitas partisipasi masyarakat yang tinggi, tetapi juga kualitas akan pemahaman demokrasi para pemilih itu sendiri.

“Ada hal-hal yang ingin kita raih dalam strategi ini, yaitu voter turn-out (partisipasi masyarakat-red) tinggi, suara tidak sah rendah dan literasi politik tinggi,” katanya.

“Hal lainnya ialah bagaimana meminimalisir politik uang yang beredar di masyarakat, voluntarisme tinggi dalam pemilu, serta political engagement (keterlibatan warga dalam politk) tinggi,” papar Anggota KPU Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilh dan Pengembangan SDM.

Selain itu, aspek strategis lain dalam penyusunan desain sosialisasi ini yakni memperhatikan content (muatan) lokal dan tugas dari tiap tingkatan penyelenggara pemilu mulai dari tingkat pusat sampai daerah.

“Bagaimana kita memerhatikan konteks lokal dalam sosialisasi dan peningkatan parmas serta peran dari tiap level penyelenggara pemilu, ini yang harus kita pikirkan kedepannya,” tutup Sigit. (ook/red. FOTO KPU/dosen/Hupmas)